METODE
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MAKALAH
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Program Studi
Pendidikan Agama Islam
Jurusan
Tarbiyah Fakultas Agama Islam
Universitas
Darul ‘Ulum
Jombang
Dosen Pengampu:
H.
EKO HADI WARDOYO, S.Pd., M.Pd.I.
Oleh :
Kelompok II
Agung Prakuso ( 14.23.86208.008
)
Fajriah Annurjanah (
14.23.86208.104 )
Lisa Oktavia (
14.23.86208.024 )
Raghda Lufita (
14.23.86208.055 )
Selfania Fatmawati (
14.23.86208.007 )
,
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2016
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Adanya
kecenderungan sekolah-sekolah membentuk kelas-kelas unggulan atas dasar
prestasi akademik dewasa ini patut dikaji ulang. Apakah kecenderungan itu
didasari atas pertimbangan yang sejalan dengan tujuan pendidikan kita ataukah
karena pertimbangan lain sesuai dengan permintaan pasar yang bersifat sesaat, terlepas
dari mana yang benar, fenomena yang muncul dalam sistem persekolahan yang ada
sekarang ini cenderung memperlakukan siswa secara kurang adil dan kurang
humanistis. Siswa pandai diberi label unggul dengan segala fasilitas yang
diberikannya, sementara siswa yang di kelas tak unggul memperoleh label kurang
dan predikat negatif yang lain. Siswa pada kelompok unggul berkompetisi secara
keras dan cenderung individualistik. Sementara siswa di kelas tidak unggul
merasa tidak mampu, frustasi dan selanjutnya menerima keadaan itu.
Dalam hal
ini, guru perlu
menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri.
Hal ini sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak
hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada
pengetahuan awal siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
faktor yang berkaitan dengan diri siswa, diantaranya
adalah kemampuan, minat, motivasi, keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan
faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa, diantaranya adalah model pembelajaran.
Model
pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar.
Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model
pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan
tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran yang dapat dijadikan
alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran di kelas
berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif.
Menurut Wikipedia (2011) “pembelajaran kooperatif
atau cooperative learningmerupakan
istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik
kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa”.
Pembelajaran
kooperatif memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuannya. Hal ini
dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif, siswa dituntut untuk aktif
dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
Latar Belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka dapat di rumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian dari pembelajaran kooperatif ?
2.
Apa saja
unsur-unsur dan karakteristik pembelajaran kooperatif ?
3.
Apa
kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif ?
C.
Batasan Masalah
Pada
makalah ini, penulis membatasi masalah hanya membahas tentang pengertian pembelajaran kooperatif dan kelebihan,
kekurangan pembelajaran kooperatif.
D.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini :
Mengetahui
tentang pengertian dari pembelajaran kooperatif.
1.
Mengerti
apa saja unsur-unsur dan karakteristik dari pembelajaran
kooperatif.
2.
Mengerti
kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran kooperatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
melibatkan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum
selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Malik (2011) menyatakan bahwa
“pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengintegrasikan
keterampilan sosial yang bermuatan akademis untuk sampai kepada pengalaman
individual dan kelompok, saling membantu, berdiskusi, ber- argumentasi dan
saling mengisi untuk memperoleh pemahaman bersama”.
Menurut Wikipedia (2011) “pembelajaran kooperatif
atau cooperative learningmerupakan
istilah umum untuk sekumpulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik
kerja sama kelompok dan interaksi antar siswa”.[1]
Dari beberapa definisi diatas dapat diperoleh bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu pembelajaran efektif dengan cara
membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan
bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar
dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran.
Falsafah yang mendasari pembelajaran cooperative learning (pembelajaran gotong royong) dalam
pendidikan adalah homo homini
socius yang menekankan bahwa
manusia adalah makhluk sosial. Model
pembelajaran kooperatif sangat
berbeda dengan pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar
akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa.[2]
B.
Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
1.
Saling
Ketergantungan Positif
Saling ketergantungan positif menuntut adanya
interaksi promotif yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi
untuk meraih hasil belajar yang optimal
2.
Tanggung
Jawab Perseorangan
Pembelajaran kooperatif juga ditujukan untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil
penilaian individual tersebut selanjutnya disampaikan guru kepada kelompok agar
semua kelompok dapat mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan
bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan.
3.
Interaksi
Tatap Muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam
kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melalukan dialog,
tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam ini
memungkinkan siswa dapat sa- ling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar
lebih bervariasi dan ini juga akan lebih memudahkan siswa dalam belajar.
4.
Komunikasi
antar Anggota Kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial
seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
mengkritik teman, berani mempertahan pikiran logis, tidak mendominasi oranglain,
mandiri dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar
pribadi se- ngaja diajarkan dalam pembelajaran kooperatif ini.
5.
Evaluasi
Proses Kelompok
Waktu
evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa
diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa pembelajar terlibat dalam
kegiatan pembelajaran cooperative learning.
C.
Karakteristik Pembelajaran
Kooperatif
1.
Dalam
kelompoknya, siswa haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup
sepenanggungan”.
2.
Siswa memiliki
tanggung jawab terhadap siswa lainnya dalam kelompok, di samping
tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dalam mempelajari materi yang
dihadapi.
3.
Siswa haruslah
berpandangan bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang
sama.
4.
Siswa haruslah
berpandangan bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang
sama.
5.
Siswa haruslah
membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
6.
Siswa akan
diberikan evaluasi atau penghargaan yang akan berpengaruh terhadap evaluasi
seluruh anggota kelompok.
7.
Siswa berbagi
kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama
proses belajarnya.
8.
Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual
materi yang ditangani di dalam kelompoknya.
D.
Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran Kooperatif
Keunggulan Pembelajaran Kooperatif
1.
siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berfikir
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2.
dapat
mengembangkan kemampuan, mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
3.
dapat
membantu siswa untuk menhargaiorang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya
serta menerima segala perbedaan.
4.
dapat
memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5. merupakan strategi
yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan
sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang
positif dengan orang lain, mengembangkan keterampilan, dan sikap positif terhadap sekolah.
6. dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide
dan pemahaman sendiri, menerima umpan balik.Siswa dapat memecahkan masalah tanpa takut membuat
kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7. dapat meningkatkan kemampuan siswamengelola informasi dan kemampuan belajar abs- trak menjadi nyata.
8. dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan
berfikir.
Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif.
1.
Guru
harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,
2.
Dibutuhkan
dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
3.
Topik
permasalahan yang dibahas cenderung meluas sehingga banyak
yang
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
4.
Saat
diskusi terkadang didominasi seseorang, hal ini meng-akibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
5.
Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip. Hal
ini terjadi jika anggota kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembelajaran kooperatif merupakan salah
satu pembelajaran efektif dengan cara
membentuk kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama, berinteraksi, dan
bertukar pikiran dalam proses belajar. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Unsur-unsur pembelajaran kooperatif yaitu saling ketergantungan positif,interaksi tatap muka, tanggung jawab perseorangan, komunikasi antar anggota kelompok, evaluasi proses kelompok.
Karakteristik pembelajaran
kooperatifyaitu siswa harus memiliki tujuan
yang sama, rasa saling menolong, saling bertukar pikiran, saling menghargai,
saling membagi tugas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara kolompok.
Keunggulan
model pembelajaran kooperatif yaitu: siswa tidak ber- gantung kepada guru,
mampu mengekplorasikan ide dan gagasannya, saling menerima perbedaan, saling
bertukar pendapat, meningkatkan semangat belajar, siswa menjadi aktif.
Kelemahan model pembela- jaran kooperatif yaitu: dibutuhkan tenaga yang lebih
dari guru untuk mengatur siswadan menyiapkan materi, dapat terjadi perdebatan
kecil, siswa lebih cenderung bergurau dengan temannya, membutuhkan fasili- tas
yang memadai, terjadi perluasan masalah sehingga waktu terbuang sia-sia, terkadang
diskusi didominasi seseorang saja sehingga siswa lain menjadi pasif.
B.
SARAN
Untuk para pengajar dalam proses
pembelajaran lebih baik meng- gunakan strategi kooperatif dengan berbagai tipe
seperti penjelasan di atas karena dapat membuat siswa lebih cepat menerima
daripada meng- gunakan strategi yang konvensional.
Apabila menggunakan pembelajaran
kooperatif guru harus selalu mem- bimbing siswa dalam berdiskusi agar tujuan
pembelajaran dapat ter- capai.
Untuk mendapatkan hasil yang
optimal setiap siswa harus aktif dalam berdiskusi dan harus saling menghargai
setiap pendapat, ide, atau ga- gasan dari anggota yang lain.
DAFTAR RUJUKAN
www.muhfida.com/pembelajaran-cooperative-learning.html, ( diakses pada hari minggu tanggal 06 November 2016 pada jam
10.00)
www.penelitian tindakankelas.blogspot.com/2009/03/pembelajaran-kooperatif-cooperative. html),
( diakses pada hari minggu tanggal 06 November 2016 pada jam
10.12)
www.id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_kooperatif. html, (diakses pada hari minggu tanggal 06 November 2016 pada jam
10.30)
[1] www.id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_kooperatif. html, (diakses pada hari minggu tanggal 06 November 2016 pada jam
10.30)
06 November 2016 pada jam 10.00)
[3]www.penelitian tindakankelas.blogspot.com/2009/03/pembelajaran-kooperatif-cooperative. html),
( diakses pada hari minggu tanggal 06 November 2016 pada jam
10.12)